Di kamar rumah sakit ketika masih kecil, Samantha pertama kali mulai menciptakan seni. Pada usia sembilan bulan, dia selamat dari pertempuran yang mengancam jiwa dengan meningitis bakteri. Alhasil, Samantha menghabiskan banyak masa mudanya menjalani operasi rekonstruksi. Dampak fisik dari penyakit ini jelas; bekas luka menutupi sebagian besar kulitnya, dan dia kehilangan beberapa jari tangan dan kaki dan setengah dari kaki kanannya. Dampak emosional, meskipun kurang terlihat, juga mendalam
Samantha mulai belajar seni pada usia muda dan melanjutkan belajar Seni Rupa dari Columbus College of Art and Design. Hari ini, dia adalah seniman yang sukses yang juga dikenal sebagai "PainterSam." Samantha dan karya seninya telah menerima perhatian media regional dan nasional, termasuk fitur-fitur pada NYInk TLC; Berita NBC, ABC dan Fox; dan dalam berbagai publikasi.
Sebagai orang dewasa, Samantha mengalami tragedi mendalam lainnya ketika dia kehilangan seorang putra yang baru lahir. Dia kemudian mengembangkan Butterfly Portraits, serangkaian lukisan yang didedikasikan untuk keluarga yang kehilangan anak. Dia dihormati sebagai "Mom of the Year" 2011 oleh Majalah Columbus Parent untuk seri ini.
Bekas luka yang ditinggalkan oleh pengalaman Samantha telah mengilhami dan menginformasikan karya seninya. "Bekas Luka, Potret, dan Melampaui" mencerminkan kehidupan Samantha dan mengeksplorasi bagaimana bekas luka kita, baik eksternal maupun internal, menjadikan kita siapa kita. Koleksinya meliputi potret memorial dari artis terkenal dan tokoh berpengaruh atau ikon lainnya serta cityscape yang bermakna bagi Samantha.
“Bekas luka saya adalah kisah saya dan saya bangga akan hal itu. Saya merangkul tatapan aneh orang asing, dan menyambut kesempatan untuk berinteraksi dengan mereka,”kata Samantha. "Yang terpenting, saya berharap mereka melihat seni saya dengan saksama dan melihat bahwa saya mengikuti impian saya."
Ini adalah pameran tunggal pertama Samantha. Untuk melihat lebih banyak karyanya, kunjungi: www.paintersam.com.